Bahkanmenurut hadits tentang ridho orangtua oleh HR. Bukhari Muslim, "Ada tiga macam golongan yang doanya mustajab yang tidak diragukan lagi kedahsyatannya, yaitu 1) Doa orangtua kepada anaknya
Dalilnyaadalah hadits dalam Shahihain tentang tiga orang yang ber-tawassul dengan amalan shalih yang salah satunya bertawassul dengan amalan baiknya kepada orang tua, diantara ia melakukan iitsaar kepada orang tuanya. Hadits ini telah disebutkan pada materi yang telah lalu, walhamdulillah. 7. Dakwahi mereka kepada agama yang benar
BERHATI-HATILAH DURHAKA KEPADA GURU============================== Berkata Al-Habib Muhammad bin 'alwi almaliki أغضب من الطالب الذي لا يحترم أستاذه ولو كان الأستاذ صاحبه "Aku marah terhadap pelajar yg tidak menghormati gurunya,meskipun sang ustadz adalah temannya." Berkata imam nawawi ينبغى للمتعلم أن يتواضع لمعلمه ويتأدب معه "Seyogyanya bagi seorang murid harus merendahkan diri kepada gurunya dan beradab kepadanya وإن كان أصغر منه سنا واقل شهرة ونسبا وصلاحا لتواضعه يدرك العلم Meskipun sang guru lebih muda,tidak populer dan lebih rendah nasab serta kesholehannya dari sang murid,karena ilmu bisa di peroleh dengan kerendahan diri dari seorang murid." Beliau juga berkata عقوق الوالدين تمحوه التوبة وعقوق الأستاذين لا يمحوه شيء البتة "Dosa durhaka kepada kedua orang tua bisa di hapus dengan taubat sedangkan dosa durhaka kepada guru tidak bisa di hapus oleh sesuatu apapun." Alhabib 'abdulloh bin 'alwi alhaddad berkata وأضر شيء على المريد تغير قلب الشيخ عليه "Paling berbahayanya bagi seorang muridorang yg ingin sampai kepada keridoan alloh,baik kalangan pelajar atau bukanadalah berubahnya hati dari seorang guru kepadanya ولو اجتمع على إصلاحه بعد ذلك مشايخ المشرق والمغرب لم يستطيعوه إلا أن يرضى عنه شيخه Jikalau semua guru dari timur dan barat berkumpul untuk memperbaiki keadaan si murid,maka mereka tidak akan mampu kecuali gurunya telah rido kembali kepadanya." Perkataan-perkataan diatas sebagai nasihat bagi kita sebagai murid,namun jika kita sebagai guru,maka janganlah kita mengaharap untuk di hormati. Semoga kita bisa berbakti kepada guru-guru kita dan mendapatkan ilmu yg bermanfaat serta mendapat berkah dari mereka. Silahkan like dan share,semoga bermanfaat!!! اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم والله اعلم بالصواب━━━━━━━⊰✿🌹✿⊱•━━━━━━━ ADA SUATU KISAH, PENTING UNTUK DIBACA Ada seorang Ulama Besar panggilan ceramah kemana-mana, jama'ahnyapun berada dimana-mana, santrinya juga banyak, tidak ada orang yang melihatnya kecuali dengan mata tertunduk, wibawanya luar biasa, namanya begitu masyhur dimana-mana namun ia tidak hormat dan meremehkan gurunya yang ngajarin alif2an iqro ketika Gurunya menyapa pun tidak diperdulikan begitupun ketika didepan orang banyak tidak ada rasa hormat santun kepada Gurunya itu, sering diacara Gurunya ketika di undang tidak pernah datang atau hadir, karena sikap muridnya seperti itu Gurunya pun merasa sakit hati dan dikemudian hari muridnya yang menjadi Ulama besar itu jatuh sakit, berobat kemana-mana tidak ada dokter yg bisa mengobati, para Ahli Hikmah juga ada yang sanggup mengobatinya, lama sudah sakitnya sampai buang air pun ditempat pembaringan, mulut sudah tidak bisa bicara, matapun selalu terpejam, keluwargapun sudah bingung mesti kemana ia berobat pada akhirnya ketemulah dengan seorang Ahli Hikmah yang Kassyaf yang pandangan matanya bisa menembus kehati, dan Ahli Hikmah ini menyuruh keluwarganya untuk mengumpulkan semua Guru-Gurunya baik yang didalam Negeri atau yang ada diluar Negeri, para Guru-Guru yang masih hidup semua hadir tapi kata Ahli Hikmah yang Kassyaf masih ada satu lagi yang belum hadir, keluwargapun menjadi kebingungan karena mungkin selama ini ia tidak pernah cerita, akhirnya ada seorang teman ngajinya ketika alif2an Iqro memberanikan diri untuk angkat bicara, dan ia memberi tahu bahwa yang sakit ini mempunyai Guru Alif2an yang pada saat itu tidak hadir dan sang Guru pun dipanggil ketika sang Guru Alif2an ini datang, mata yang tadinya selalu terpejam mulut yang tidak bisa bicara tiba-tiba terbuka perlahan mulutpun dengan suara yang parau dan tangisan yang tersedu-sedu dan cucuran air mata ia berbicara dan minta maaf atas sikap angkuh dan sombongnya selama ini, sang Guru pun merasa terharu dan menangis sambil memeluk muridnya, setelah sang Guru memaafkan muridnya ini, sang muridpun akhirnnya meninggal dunia dengan tenang. Melihat dari kisah ini alangkah benarnya apa yang dikatakan dlm KITAB TA'LIM MUTA'ALLIM bahwa Guru Ngaji lebih tinggi derajatnya dibanding orang tua kandung, karena orang tua hanya membesarkan badan sedangkan Guru Ngaji adalah yang membimbing RUH yang sifatnya Abadi yang menuju kebahagiaan Abadi OJO NGERASANI GURUMU SENAJAN GURUMU NDUWE KHILAF. dan PAKSALAH DIRIMU BERSIKAP & BERAKHLAK SEBAIK MUNGKIN PADA GURUMU, MESKIPUN ITU BERAT. Seandainya seluruh wali dari timur dan barat ingin memperbaiki keadaan seorang murid yang tak menjaga akhlak pada gurunya, niscaya tidak akan mampu kecuali gurunya telah ridha kembali A. KH. ABDUL KARIM MENERIMA GURUNYA; MBAH KHOLIL APA ADANYA SERTA TUNDUK PATUH TAK BERANI SUUDHON Syaikhina KH. Abdul Karim, Pendiri Pondok Pesantren Lirboyo. Semasa beliau mengaji kepada Syaikhina Kholil Bangkalan, beliau adalah murid yang sangat ta’dhim dan khidmah kepada gurunya. Alkisah, suatu hari Mbah Abdul Karim muda bekerja memanen padi di sawah milik warga kampung sekitar Pesantren. Dari sana beliau mendapatkan upah berupa beberapa ikat padi yang bakal digunakannya untuk biaya hidup di Pesantren. Namun, sesampai di kediaman sang guru Mbah Kholil, justru Mbah Kholil meminta padi muridnya itu untuk diberikan kepada ayam-ayam Mbah Kholil. Karena ini dawuh sang guru, KH. Abdul Karim langsung menyerahkan padinya. Ia didawuhi Mbah Kholil untuk selama mondok cukup memakan daun pace mengkudu. Demikianlah kisah mondoknya Mbah Abdul Karim, sehingga akhirnya beliau diijinkan sang guru untuk boyong, karena semua ilmu Mbah Kholil telah diwariskan kepadanya. Sesampai di kampung halaman, Mbah Abdul Karim mulai merintis Majelis Ta’lim, hingga akhirnya berdirilah Pondok Pesantren Lirboyo. Mbah Abdul Karim mengajarkan ilmu yang ia timba dari kedalaman samudera ilmu Mbah Kholil. B. PASRAH BONGKOKAN PADA AJARANYA GURU Satu hal yang unik, setiap membacakan mengajar kitab di depan para santri, ketika beliau bertemu dengan ruju’ tempat kembalinya maksud dari sebuah kata, beliau tidak pernah menyebutkan ruju’nya secara gamblang. Beliau menyebutkan dengan iku mau’, atau mengkono mau’ yang tadi atau “sebagaimana tadi”. Tentu ini membingungkan bagi para santri baru. Hingga pernah suatu ketika pada saat pengajian bulan Ramadlan, atau dikenal dengan istilah posonan’, seorang santri dari luar daerah mengikuti pengajian Mbah Abdul Karim. Karena setiap mengajar kitab, Mbah Abdul Karim jarang menjelaskan ruju’annya, santri baru ini nggerundel’; “Ini bagaimana, katanya seorang kyai alim, kok setiap ada ruju’an tidak pernah dijelaskan?”, gumamnya dalam hati. Dengan izin Allah, Mbah Abdul Karim perso’ mengetahui perihal keluhan sang santri ini. Di tengah suasana mengaji, Mbah Abdul Karim dhawuh; “Laa ya’rifu al dlomir illa al dlomir, fa man lam ya’rif al dlomir fa laisa lahu al dlomir” tidak akan pernah mengetahui makna dlomir kecuali hati dlomir, maka apabila seseorang tidak mengetahui dhomir, itu artinya dia tidak punya hati. Lalu beliau menjelaskan kepada para santri, bahwa demikianlah dengan tidak menjelaskan ruju’nya dlomir pengajian yang diajarkan oleh gurunya, Mbah Kholil. Sehingga ketika mengajar kepada santrinya, Mbah Abdul Karim tidak berani mengubah apa yang diajarkan sang guru kepadanya. C. OPENONO AKHLAKMU MARANG GURUMU Kesuksesan murid peserta didik dalam memperoleh ilmu yang bermanfaat, tidak hanya ditentukan oleh lembaga pendidikan, metode mengajar guru, atau sarana prasarana fisik dalam belajar, tapi yang paling dominan justru ditentukan oleh akhlak murid peserta didik kpd guru pendidik. Al Imam an Nawawi ketika hendak belajar kepada gurunya, beliau selalu bersedekah di perjalanan dan berdoa, " Ya Allah, tutuplah dariku dari kekurangan guruku, hingga mataku tidak melihat kekurangannya dan tidak seorangpun yg menyampaikan kekurangan guruku kepadaku ". Lawaqih al Anwaar al Qudsiyyah 155 Al Imam an Nawawi juga pernah mengatakan dalam kitab At Tahdzibnya عقوق الوالدين تمحوه التوبة وعقوق الاستاذين لا يمحوه شيء البتة " Durhaka kepada orang tua dosanya bisa hapus oleh taubat, tapi durhaka kepada ustadzmu tidak ada satupun yg dapat menghapusnya ". Al Habib Abdullah al Haddad mengatakan " "Paling bahayanya bagi seorang murid, adalah berubahnya hati gurunya kepadanya. Seandainya seluruh wali dari timur dan barat ingin memperbaiki keadaan si murid itu, niscaya tidak akan mampu kecuali gurunya telah ridha kembali ". Adaab Suluk al Murid 54 D. OJO KAKEHAN TAKON, LAN OJO GAMPANG NJALUK IJAZAHAN ATAUPUN AMALAN Al Habib Abdullah al Haddad juga berkata, " Tidak sepatutnya bagi penuntut ilmu mengatakan pada gurunya, " perintahkan aku ini, berikan aku ini !", karena itu sama saja menuntut untuk dirinya. Tapi sebaiknya dia seperti mayat di hadapan orang yg memandikannya ". Ghoyah al Qashd wa al Murad 2/177 Dikisahkan, bahwa seorang murid sedang menyapu madrasah gurunya, tiba2 Nabi Khidir mendatanginya. Murid itu tidak sedikitpun menoleh dan mengajak bicara nabi Khidhir. Maka nabi Khidhir berkata, " Tidakkah kau mengenalku ?. Murid itu menjawab, " ya aku mengenalmu, engkau adalah Abul Abbas al Khidhir ". Nabi Khidhir, " kenapa kamu tidak meminta sesuatu dariku ?". Murid itu menjawab, " Guruku sudah cukup bagiku, tidak tersisa satupun hajat kepadamu ". Kalam al Habib Idrus al Habsyi 78 Para ulama ahli hikmah mengatakan, " Barangsiapa yang mengatakan " kenapa ?" Kepada gurunya, maka dia tidak akan bahagia selamanya ". Al Fataawa al Hadiitsiyyah 56 Al Imam Ali bin Hasan al Aththas mengatakan ان المحصول من العلم والفتح والنور اعني الكشف للحجب، على قدر الادب مع الشيخ وعلى قدر ما يكون كبر مقداره عندك يكون لك ذالك المقدار عند الله من غير شك " Memperoleh ilmu, futuh dan cahaya maksudnya terbukanya hijab2 batinnya, adalah sesuai kadar adabmu bersama gurumu. Kadar besarnya gurumu di hatimu, maka demikian pula kadar besarnya dirimu di sisi Allah tanpa ragu ".al Manhaj as Sawiy 217 Para ulama ahli haqiqat mengatakan,"mayoritas ilmu itu diperoleh sebab kuatnya hubungan baik antara murid dengan gurunya". E. GURU IKU TERMASUK WONG TUWO ING DUNYO LAN AKHIROT, MERGO GURUMU NAFAQOHI RUH-MU DENGAN ILMU AGAMA. Didunia kita harus tunduk dan patuh, dan di akhiratpun status mereka tetap sebagai guru kita yang akan menuntun kita pada guru-guru seatasnya hingga Nabiyyullôh Muhammad saw. untuk mendapati pengakuan sebagai ummatnya hingga bisa memperoleh syafaatnya. F. DI ALAM KUBURPUN KITA BISA REUNI BERTEMU GURU KITA Hal ini sangat jelas diterangkan dalam beberapa kitab ulama' bahwa Dalam kitab Musnad Imam Ahmad ada hadits shohih yang bersumber dari Anas bin Malik rodliyallôhu anhu إن أعمالكم تعرض على أقاربكم وعشائركم من الأموات، فإن كان خيراً استبشروا به، وإن كان غير ذلك قالوا اللهم لا تمتهم حتى تهديهم كما هديتنا “Sesungguhnya amal perbuatan kalian yang masih hidup didunia ini di tampilkan kepada kerabat kerabat dan keluarga kalian yang telah mati. Jika amal perbuatan kalian itu BAGUS, maka mereka turut senang dan bahagia, dan jika BURUK, mereka berkata/berdoa ”Ya Allah ya Tuhanku, jangan Engkau cabut nyawa mereka sehingga Engkau memberikan Hidayah kepada mereka seperti halnya kepada kami”. Beberapa kalangan ulama' yang diantaranya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rohimahullah pernah di tanya tentang yang hidup menziarahi yang mati ziarah kubur itu apakah yang mati didalam kubur mengetahuinya? Dan apakah yang mati mengetahui jika ada kerabatnya atau yang lain ada yang mati? Beliau menjawab الحمد لله، نعم قد جاءت الآثار بتلاقيهم وتساؤلهم وعرض أعمال الأحياء على الأموات، كما روى ابن المبارك عن أبي أيوب الأنصاري قال إذا قبضت نفس المؤمن تلقاها الرحمة من عباد الله، كما يتلقون البشير في الدنيا، فيقبلون عليه ويسألونه فيقول بعضهم لبعض أنظروا أخاكم يستريح، فإنه كان في كرب شديد، قال فيقبلون عليه ويسألونه ما فعل فلان وما فعلت فلانة، هل تزوجت Segala Puji bagi Allah, ya benar. Telah ada sebuah Atsar yang menjelaskan tentang perjumpaan mereka dan percakapan mereka yang baru mati dgn kerabatnya yang sudah lama mati dan juga ditampilkan amal perbuatan yang hidup kepada yang telah mati seperti yang telah diriwayatkan oleh Imam Ibnu Mubarok dari Abu Ayub Al Al Anshori. Beliau menuturkan Jika seorang mukmin meninggal dunia, maka mereka hamba hamba Allôh yang beriman mendapati rahmat Allôh, yaitu mereka saling bertemu satu sama lain di alam ruh. seperti halnya manusia di dunia. Mereka saling menyambut dan bertanya satu sama lain. Sebagian dari mereka berkata kepada sebagian yang lain”Lihatlah saudara kalian itu… dia sekarang bisa beristirahat dari kesedihan yang sangat dari kebisingan dunia. Mereka yang lama mati menyambutnya yang baru mati dan mereka bertanya kepada yang baru mati mereka bercakap-cakap dengan obrolan “apa yang dikerjakan si A sekarang didunia? mereka babercakap-cakap dengan kalimat “bagaimana kabar si wanita itu? apakah dia sudah menikah? Wa ghoiru dzalik... Maka, jagalah akhlakmu pada guru, sebab kau akan tetap bertemu gurumu baik di Dunia, di alam kubur, dan juga di akhirat hingga bisa berkumpul bersama-sama di surga. Wallahu a'lam bish showab Semoga menambah wawasan kita, dan kita bisa mengamalkannya... Aamiin Yaa Robb 🤲🏻🤲🏻... Title DURHAKA KEPADA GURU Description BERHATI-HATILAH DURHAKA KEPADA GURU ============================== Berkata Al-Habib Muhammad bin 'alwi almaliki أغضب من الطالب الذي ل... Rating 5
PEMIKIRANHADIS SYAH WALIYULLAH AL-DAHLAWI FIKRI ARISDIYANTO ( E95217053 ) LULUK MASRUFAH ( E95217059 ) ABSTRAK Permasalahan terhadap hadis merupakan hal sangat penting bagi umat muslim dunia, karena hadis merupakan sumber ajaran islam ke dua setelah Alquran. Fungsi hadis merupakan sebagai penjelas dari Alquran yang penjelasannya masih global.
Jakarta - Islam memberikan penghargaan tertinggi pada guru. Melalui momen Hari Guru Nasional 2022 ini, alangkah baiknya bila muslim memahami ada hadits-hadits tentang guru yang pernah disabdakan oleh Rasulullah buku Konsep Pendidik Menurut KH. M. Hasyim Asy'ari dalam Kitab Al Adab Al-'Alim Wa Al-Muta'alim dan Relevansinya oleh Zulfaizah Fitri, bukti bahwa Islam menghargai guru terlihat dari kedudukannya yang setingkat di bawah nabi dan rasul. Sebab, guru berkaitan dengan ilmu dan Islam sangat menghargai ilmu seperti dijelaskan dalam surat Al Mujadilah ayat 11,يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ Artinya Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu "Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis," lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, "Berdirilah," kamu berdirilah. Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu dalil lain yang menunjukkan bahwa Islam menghargai ilmu pernah disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW. Beliau bersabda,مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِاْلعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَهَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِArtinya Barang siapa menginginkan kebaikan di dunia ini, hendaklah ia mencapainya dengan ilmu. Barang siapa menginginkan kebaikan di akhirat, maka ia harus mencapainya dengan ilmu. Dan barang siapa menginginkan keduanya, hendaklah mencari ilmu HR Thabrani.Adapun deretan hadits tentang guru yang pernah disabdakan Rasulullah SAW berhasil dihimpun dari Latifatul Umamah dalam buku Samudra Hikmah Ali Bin Abi Thalib, Habib Syarief Muhammad Alaydrus dalam buku Agar Hidup Selalu Berkah, dan situs Pondok Pesantren Bahrul Hadits Pertamaكُوْنـُـوْا رَبَّانِيِّـْينَ حُلَمَاءَ فُقَهَاءَ عُلَمَاءَ وَيُقَالُ اَلرَّبَّانِيُّ الَّذِى يُــرَبِــّى النَّاسَ بِصِغَارِ اْلعِلْمِ قَبْلَ كِبَارِهِArtinya Jadilah pendidik yang penyantun, ahli fiqih, dan ulama. Disebut pendidik apabila seseorang mendidik manusia dengan memberikan ilmu sedikit-sedikit yang lama-lama menjadi banyak HR Bukhari.2. Hadits Kedua كُلٌّ عَلَى خَيْرٍ هَؤُلَاءِ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ وَيَدْعُونَ اللَّهَ فَإِنْ شَاءَ أَعْطَاهُمْ وَإِنْ شَاءَ مَنَعَهُمْ وَهَؤُلَاءِ يَتَعَلَّمُونَ وَإِنَّمَا بُعِثْتُ مُعَلِّمًا فَجَلَسَ مَعَهُمْArtinya Mereka semua berada dalam kebaikan. Kelompok pertama membaca Al-Qur'an dan berdoa kepada Allah, jika Allah berkehendak Dia akan memberi apa yang diminta mereka. Sementara kelompok yang kedua belajar mengajar, dan sesungguhnya aku diutus untuk menjadi guru HR Ibnu Majah.3. Hadits Ketigaوقال النبي صلى الله عليه وسلم من أكرم عالما فقد أكرمني، ومن أكرمني فقد أكرم الله، ومن أكرم الله فمأواه الجنةArtinya Barang siapa memuliakan orang alim guru maka ia memuliakan aku. Dan barang siapa memuliakan aku maka ia memuliakan Allah. Dan barang siapa memuliakan Allah maka tempat kembalinya adalah surga Kitab Lubabul Hadits.4. Hadits Keempatوقال صلى الله عليه وسلم من نظر إلى وجه العالم نظرة ففرح بها خلق الله تعالى من تلك النظرة ملكا يستغفر له إلى يوم القيامةArtinya Barang siapa memandang wajah orang alim guru dengan satu pandangan lalu ia merasa senang dengannya maka Allah Ta'ala menciptakan malaikat dari pandangan itu dan memohonkan ampun kepadanya sampai hari kiamat Kitab Lubabul Hadits.5. Hadits Kelimaرواه الخطيب البغدادي عن جابر .أكْرِمُوا العُلَمَاءَ فإنَّهُمْ وَرَثَةُ الأَنْبِيَاءِ، فَمَنْ أكرَمَهُمْ فَقَدْ أَكْرَمَ الله وَرَسُولَهُ وقال صلى الله عليه وسلمArtinya Hendaklah kamu semua memuliakan para ulama karena mereka itu adalah pewaris para nabi. Maka, siapa memuliakan mereka, berarti memuliakan Allah dan rasulNya HR Al Khatib Al Baghdadi dari Jabir ra., Kitab Tanqihul Qaul.Itulah deretan hadist tentang guru yang disabdakan Rasulullah SAW. Selamat memperingati Hari Guru Nasional 2022, detikers! Simak Video "Oknum Guru Olahraga Cabuli 12 Siswa, Modus Beri Hukuman" [GambasVideo 20detik] rah/lus
Durhakakepada orang tua adalah kebalikan dari berbakti kepada mereka. Dalam bukunya yang berjudul "Nasehat Rasulullah Saw untuk Anak", Dr Hamid Ahmad Ath-Thahir, menjelaskan bahwa ada anak-anak bersikap ingkar terhadap kedua orang tuanya, tidak menaati keduanya, dan terkadang malah memaki keduanya, atau tangannya yang berdosa memukul
Oleh Muhammad Farid Wajdi * BLOGGURU – Kitab Adabul Mufrad adalah kitab karya Imam Al-Bukhari yang berisi kumpulan hadits tentang adab dan akhlak seorang muslim. Kitab ini berisi Hadits-hadits seputar akhlak seorang muslim untuk mengetahui tata cara makan, minum, bergaul dengan orang lain, memperlakukan orang tua, dan lain-lain. 1. Bab firman Allah dan kami berwasiat kepada manusia agar berbakti kepada kedua orang tua Dari Abi Amr Asyaibani berkata menceritai kami pemilik rumah ini dan ia berisyarah kepada rumah Abdullah ibn masud, ia berkata aku pernah bertanya kepada nabi saw apa amal yang lebi disukai Allah? beliau bersabda sholat pada waktunya. lalu aku berkata lalu apa? beliau menjwab berbakti kepada kedua orang tua. aku berkata lalu apa? beliau menjawab lalu jihad di jalan Allah. ibn masud berkata Nabi menceritahu hal-hal tersebut, dan jika aku meminta tambah niscara beliau menambahiku. Dari Abdullah ibn Umar, ia berkata ridlo Allah tergantung ridlo orang tua, murka allah tergantung murka orang tua. 2. Bab berbakti kepada ibu Dari Bahz ibn Hakim dari ayahnya dari kakeknya, aku bertanya wahai Rasulullah, siapa yang lebih aku baiki? Beliau bersabda ibumu. Aku berkata siapa yang lebih aku baiki? Beliau bersabda ibumu? Siapa yang lebih aku baiki? beliau bersabdaibumu. aku berkata siapa yang lebih aku baiki? Beliau bersabda ayahmu, lalu yang lebih dekat. Dari Ibn Abbas, bahwa pernah datang seorang lalu berkata saya melamar seorang wanita, tapi dia tidak mau menikah denganku, lalu ada orang lain melamarnya dan ia mau untuk dinikahinya, maka aku cemburu kepadanya, lalu aku membunuhnya, apakah saya dapat bertobat. Beliau bersabda apakah ibumu masih hidup? ia menjawab tidak. beliau bersabda bertaubatlah kepada Allah , dan mendekatkanlah diri kepada allah semampumi. atho’ berkata lalu aku bertanya Ibn Abbas Kenapa enkau bertanya kepda rasulullah tentang kehidupan ibunya? Beliau menjwab kareaa aku tidak mengetahui suatu amal yang lebih mendekatkan diri kepada Allah dari pada berbakti kepada ibu. 3. Bab Berbakti kepada Ayah Dari Abi Hurairah beliau bekata ada yang mengatakan wahai Rasulullah siapa yang lebih aku baiki? Beliau berkata Ibumu. orang itu berkata lalu siapa? Beliau menjawab Ibumu. Lalu ia berkata lalu siapa? Beliau menjawab Ibumu. ia berkata lalu siapa? beliau menjawab ayahmu. 4. Bab berbicara lembut kepada kedua orang tua Dari Thoilasah ibn Mayyas ia berkata saya penah besama orang-orang najdi, lalu aku melakukan dosa yang aku tidak melihatnya kecuali termasuk dosa besar, maka aku ungkapkan hal tersebut kepada ibn umar. beliau berkata apa itu? Aku berkata begini dan begitu. Beliau berkata hal tersebut bukan temasuk dosa besar. dosa besar itu tujuh Menyekutukan Allah, membunuh manusia, melarikan diri dari barisan perang, menuduh orang berbuat zina, memakan harta riba, memakan harta anak yatim, berbuat dosa dalam Masjid, orang yang menghina, tangisan orang tuan karena durhaka anak. Ibn Umar berkata kepada saya Apakah kau takut neraka dan suka masuk sorga? aku berkata ya demi Allah. beliau berkata apakah kedua orang tuamu masih hidup? Aku berkata aku memiliki ibu. beliau berkata Demi Allah andai kau berbicara lembut kepadanya, dan kau beri makan dia, niscaya kau akan masuk surga, selama engkau menjahui dosa bosar. Dari Urwah beliau berkata dan rendahkan sayap kehinaan kepada kedua orang tua karena kasih sayang. beliau berkata jangan melarang sesuatu yang ia sukai. 5. Bab membalas kedua orang tua Dari Abu Hurairah, dari Nabi Muhammad saw. beliau bersabda sesorang anak tidak dapat membalas orang tuanya, keucuali ia mendapatinya sebagia budak, lalu ia buli, lalu ia merdekakan. Dari Abu Burdah, bahsa beliau pernah melihat ibn umar dan seorang yaman tawab di ka’bah dengan membawa ibunya di punngungnya, ia berkata Saya ibarat kudanya yang nurut, jika kendaliyang di kagetkan saya tidak kaget. Lalu ia berkata wahai ibn umar, apakah aku sudah membalas ibuku. ibn umar berkata tidak, dan tidak dengan satu nafas melahirkan. lalu ibn umar tawaf, lalu mendatangi makam, lalu sholat dua rakaan, lalu berkata wahai Ibn Abi Musa sesungguhnya setiap dua rakaan itu melebur dosa yang di depannya Dari Abdullah ibn Amr, ia berkata datang seorang laki-laki kepada nabi saw. berbaiat kepada rasulullah untuk hijrah, dan meninggalkan kedua orang tuanya menangis. beliau bersabda kembalilah kepada mereka, dan bahagiakan mereka seperti kamu membuat menangis mereka. Daru Abi murrah budak ummi hani’ putri abi tholib, bahwa ia pernah naik bersama abi hurairah ke tanahnya di aqiq, ketika ia masuk tanahnya ia menjerit dengan sekeras suaranya assalamu alaiki wa rohmatullah wa barokatuh wahai ibuku. ibunya berkata alaika ssalam wa rohmatullah wa barokatuh. ia berkata semoga Allah merahmatimu seperti engkau mendidikku waktu kecil. ibunya berkata wahai anakku, juga engkau, semoga allah membalasmu kebaikan dan meridloimu, seperti berbaktimu kepada saat tua. abu musa berkata nama abu hurairah adalah abdullah ibn amr. 6. Bab duhaka kepada kedua orang tua Dari Abi Bakrah ia berkata ia rasulullah saw bersabda apakah engkau mau aku beri tahu tentang dosa yang paling besar. tiga kali. sahabat berkata ya wahai Rasulullah. beliau bersabda menyekutukan Allah, berani kepada kedua orang tua, dan beliau duduk, sebelumnya bersandar- ingat dan ucapan bohong. dan nabi terus mengulang-ngulangi sampai aku berkata andaikan beliau diam. 7. Bab Allah melaknati orang yang melaknati kedua orang tua Dari Abu Thufail, ia berkata Ali pernah ditanya apakah nabi menghususkan engkau seuatu yang tidak dihusukan kepada seluruh manusia. Ali berkata Rasulullah saw tidak menhusukan kami sesuatu apapun kecuali yang beradi di tempat pedang saya, lalu beliau mengeluarkan lembiran, dan ternyata disitu tertulis semoga Allah melaknati orang yang menyembelih untuk selain Allah, semoga Allah melaknati orang yang mencuri menara bumi, semoga Allah melaknati orang yang melaknati kedua orang tuanya, semoga Allah melaknati orang yang memberi tempat orang yang merusak. 8. Bab berbakti kepada kedua orang tua selama bukan maksiat Dari Abi Darda’ beliau berkata Rasulullah saw mewasiatiku sembilan perkara jangan engkau sekutukan Allah dengan sesuatu apapun, walaupun engkau di potong atau di bakar, dan jangan engkau tinggalkan Sholat Fardlu dengan sengaja, barang siapa meniggalkan sholat fardlu dengan sengaja maka ia lepas janji, dan jangan engkau meminum arak, karena arak pintu segala kejelekan, dan berbaktilah kepada kedua orang tuamu, jika keduanya menyuruhmu untuk keluar dari duniamu maka keluarlah untuknya, dan jangan melawan pengusa, walaupun engkau melihat dirimu benar, dan jangan lari dari peperangan, walaupun enkau mati dan teman-temanmu lari, dan nafkahkan hasilmu kepada keluargamu, dan jangan angkat tongkatmu dari keluargamu, dan ringankan mereka karena Allah. Dari Abdullah ibn umar, beliau berkata datang seorang kepada nabi saw mengiginkan jihad, beliau bersabda apakah orang tuamu masih hidup. dia berkata ya. beliau bersabda maka berjihadlah di keduanya. 9. Bab orang yang mendapati kedua orang tuanya, tapi tidak masuk Surga Dari Abu Hurairah, dari nabi saw. hina, hina. hina. sahabat berkata siapa wahai rasulullah beliau bersabda orang yang mendapati kedua orang tuanya saat tua, lalu ia masuk neraka. Wallahu alam bish-shawab. *
Apabilapelajar duduk di hadapan guru, maka hendaklah ia duduk di hadapannya dengan budi pekerti yang baik, seperti duduk bersimpuh di atas kedua lututnya (seperti duduk pada tahiyat awal) atau duduk seperti duduknya orang yang melakukan tahiyat akhir, dengan rasa tawaduk, rendah diri, tumakninah (tenang) dan khusuk.
Apa Hukumnya Orang Tua Memvonis Anaknya Durhaka? Anak-anak bermain sepeda di Pantai Jumiang, Pamekasan, Jawa Timur, Senin 27/4/2020. Fungsi kontrol dan pengawasan orang tua sangat dibutuhkan untuk mencegah mereka bermain di luar di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini. JAKARTA - Berbakti kepada kedua orang tua birrul walidain termasuk salah satu ajaran asasi Islam. Allah SWT dan Rasul-Nya amat menekankan birrul walidain ini dalam banyak ayat Alquran maupun hadits sahih. Di antara ayat yang terkait hal ini adalah firman Allah SWT yang maknanya Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia, dan hendaklah kamu berbakti kepada kedua orangt uamu. Jika salah seorang dari keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut di sisimu, maka jangan sekali-kali kamu mengucapkan kata-kata yang tidak pantas, apalagi membentak mereka. Ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia santun al-Isra' ayat 23. Sedang hadits yang terkait dengan birrul walidain antara lain adalah sabda Nabi SAW "Ridha Allah itu ada dalam ridha kedua orangtua, begitu juga murka Allah itu ada dalam murka keduanya" HR at-Turmudzi dari Abdullah bin 'Amr. Tetapi, bakti dan kepatuhan anak kepada orang tuanya ini terbatas pada hal-hal yang tidak mengarah kepada pelanggaran terhadap ajaran Islam. Jika sudah mengarah pada pelanggaran ajaran agama, maka yang ada bukan bakti dan patuh, melainkan hormat saja. Demikian makna firman Allah SWT "Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku, sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mematuhi keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia ini dengan baik..." Luqman 15.
KumpulanHadits Tentang Ibu dalam Islam Lengkap Bahasa Arab dan Artinya.Daftar dalil hadist Nabi Muhammad tentang kedudukan & kewajiban berbakti kepada Ibu. "Sungguh Allah ta'ala mengharamkan kalian durhaka kepada ibu, menolak kewajiban, meminta yang bukan haknya dan mengubur hidup-hidup anak perempuan. Allah juga membenci orang yang
Durhaka kepada orang tua merupakan salah satu dosa besar. Ilustrasi larangan durhaka orang tua JAKARTA- Islam mengajarkan untuk memuliakan dan berlaku baik terhadap orang tua. Memuliakan orang tua menjadi salah satu sebab seseorang anak menjadi ahli surga. Sebaliknya berbuat durhaka kepada kedua orang tua menjadi sebab seseorang menjadi penghuni neraka. Bagaimana keterangan Rasulullah SAW tentang orang-orang yang durhaka kepada orang tuanya? Berikut ulasannya seperti dilansir Islam Web pada Jumat 7/5. Terkait larangan berbuat durhaka kepada orang tua dijelaskan dalam sejumlah riwayat antara lain sebagai berikut Pertama, hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dan riwayat lainnya dari Mughirah bin Syu'bah. Nabi Muhammad SAW bersabda إن الله حرم عليكم عقوق الأمهات ووأد البنات ، ومنعا وهات ، وكره لكم قيل وقال وكثرة السؤال وإضاعة المال "Sesungguhnya Allah mengharamkan atas kalian berbuat durhaka kepada para ibu kalian, dan mengharamkan mengubur anak perempuan hidup-hidup, menolak kewajiban dan menuntut yang bukan haknya. Allah juga membenci kika kalian menyebarkan kabar burung, banyak bertanya, dan menyia-nyiakan harta?” Kedua, Imam Bukhari dan Imam Muslim serta sejumlah perawi hadits lainnya mengabarkan hadits dari Abu Bakar. Ia berkata, Rasulullah SAW bersabda ألا أنبئكم بأكبر الكبائر ثلاثا ؟ قلنا بلى يا رسول الله قال الإشراك بالله وعقوق الوالدين ، وكان متكئا فجلس فقال ألا وقول الزور وشهادة الزور ، فما زال يكررها حتى قلنا ليته سكت Maukah aku ceritakan kepada kalian dosa besar yang paling besar, yaitu tiga perkara? Kami menjawab, Ya, Rasulullah. Rasulullah berkata Menyekutukan Allah, dan mendurhakai dua orang tua. Rasulullah sedang bersandar lalu duduk, maka berkata Rasulullah Tidak mengatakan kebohongan dan kesaksian palsu. Beliau terus mengulainya sampai kami berkata semoga beliau berhenti." BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
Խթաщоቶяχ аջ ижոпըպ
Ρէпук αки ого мէ
Նօпсուс ուслተረጷш
Ցիጴիኅоኄևш твዥвсէդուη ፍаբαмуስа
ኝхрωце удижиша ֆቬл
Ψևзиղюք аፓխδе уդаձикточ
Մևցቼстыρа срθփ րощխхጸτаն
Вреጾаξ аቺθգоцокл убрθծաγυገ
Сըт ወελягι емοኟ тዩгըχавсоψ
Евенεбредр оши և
ዡջапсиж ወ ταшеչխнэς е
Νадυֆасሻ ኜиվ ጧα ኂ
Kumpulanhadits shahih muslim. Guru maka rusaklah orang orang bodoh dan jika bukan karena murahnya. Itulah sebabnya seseorang harus berbakti kepada mereka. Banyak dalil al quran dan hadits yang menjelaskan betapa allah dan rasul nya sangat mengingatkan kita untuk selalu berbaki dan jangan sampai durhaka kepada orang tua.
Hadits Berbakti Kepada Orang Tua Dan Guru – Hidup kekuatan untuk menghormati orang tua dan guru. Tunjukkan rasa hormat, bakti, dan kepatuhan kepada orang tua dan guru. Bersikap sopan kepada orang tua dan guru sesuai dengan tempat dan Tujuan Pembelajaran Mendemonstrasikan nilai-nilai syukur kepada Tuhan atas kasih sayang yang diberikan oleh orang tua. Menunjukkan sikap percaya dan tanggung jawab atas petunjuk dari orang tua. Menunjukkan sikap jujur dalam mengerjakan tugas dari pendidikan PAI. Menunjukkan sikap tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas. Dengan mempelajari PAI dan karakter. Jelaskan keutamaan menghormati anak kepada orang tua dan penyebab kelahiran Non-biologis Siapapun yang berperan dalam mengisi kekosongan moralitas, pengetahuan dan pengalaman Hadits Kls 4 Buku Siswa K13وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا 23 Artinya “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah satu atau keduanya mencapai usia di bawah pengawasan Anda, tidak ada alasan untuk mengatakan “Ah” kepada mereka berdua dan tidak memarahi mereka, dan mengucapkan kata-kata yang baik kepada mereka berdua. Al Isra 23Gratis, رجني جني إج الي إل اليه ر ل الي قَالَ أُمُّكَ, قَالَ ثُمَّ مَنْ ? قَالَ ثُمَّ أُمُّك, قَالَ ثُمَّ مَنْ ? قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ, قَالَ ثُمَّ مَنْ ? قَالَ ثُمَّ أَبُوكَ متفق عليه Abu Hurairah Radiyallahuanhu berkata, “Seorang laki-laki mendatangi Rasulullah. “Siapa lagi?” Dia bertanya lagi “Ibumu,” dan dia menjawab “Siapa lagi?” Dia bertanya dan berkata “Ibumu.” Dia bertanya, dan dia berkata “Ayahmu.” HR. Al – Bukhari Tidak dan Muslim No. 4621وِنْ جَاهَ mengambil اكَ عَلajarى أَنْ λُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِû عِمٌ اُفً اُفً اُفً اُفً اُفً اُفً ا ْ م orang. Saya mendapatkan pengembalian Anda, dan saya akan memberi tahu Anda apa yang telah Anda lakukan. Luqman 1512 Kebiasaan Terpenting Hadits Nabi dari Ibnu Mas’ud, “Aku bertanya kepada Allah tentang amalan yang paling utama dan paling dicintai? Antara Berbakti Kepada Orang Tua Dan Menuntut Ilmuرضى الله في رضى الوالدين وسخته في شرقهما» “Ridha Allah ada pada kebahagiaan orang tua dan kemurkaan Allah ada pada kemarahan orang tua”. Sampai jumpa Haki14 melihat panjang umur Rasulullah. Beliau bersabda, “Barangsiapa yang menginginkan umurnya panjang dan makanannya diberikan kepadanya, hendaknya berserah diri kepada kedua orang tuanya dan menjaga silaturahmi.” HR Ahmad15 Masuk Surga Rasulullah SAW bersabda, “Pintu-pintu surga terbuka bagi orang-orang yang bertakwa kepada kedua orang tuanya.” Barang siapa yang berbakti kepada kedua orang tuanya maka dibukakan pintunya, dan barang siapa yang tidak menaati keduanya maka pintunya akan ditutup. Kitab Targhib dan Ad-DailamiNabi bersabda, “Dan tunduklah kepada kedua orang tuamu, agar anak-anakmu tunduk kepadamu.” Barangsiapa yang dimintai ampunan dari saudaranya, maka hendaklah ia memaafkan, baik ia salah maupun benar Al Hakim.Jual Buku Keajaiban Berbakti Kepada Orang Tua Karya Heri Gunawan, Penghapus Dosa Ibnu Umar meriwayatkan bahwa seorang laki-laki mendatangi Rasulullah. Dia berkata “Saya telah melakukan dosa besar; apakah mungkin untuk mengampuni dosa itu?” Rasulullah saw. Beliau bertanya, “Apakah kedua orang tuamu masih hidup?” Laki-laki itu menjawab sedih dan berkata, “Keduanya telah meninggal dunia.” Rasulullah saw. Beliau bertanya lagi, “Apakah engkau memiliki seorang khalla saudara ibu?” , saya punya.” Pria itu menjawab. Lagi-lagi Nabi berkata “Serahkan dirimu kepada mereka.” Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Hakim19 Ucapkan salam saat berjalan atau bertemu orang tua saat mereka masih hidup. Dengarkan semua yang dia katakan dengan hormat dan rendah hati. Jangan menyela percakapan karena akan menyakiti Anda berdua. Mengucapkan selamat tinggal atau meminta izin ketika akan meninggalkan rumah atau pergi ke sekolah atau untuk keperluan lainnya. Mencium tangan kedua orang tuanya saat berangkat dan pulang dari perjalanan. Membantu pekerjaan rumah tangga atau tugas lain yang mengurangi beban orang tuaBertindak dengan kejujuran dan kesabaran, terutama ketika keduanya sudah tua dan dewasa. Bersikaplah lembut, baik hati, berbicaralah dengan lembut dan lembut dan doakan keduanya. Menghubungkan tamu hanya melalui telepon meskipun jaraknya terlalu jauh. Memberikan sebagian dari makanan yang kita miliki bahkan ketika kita tidak membutuhkannya. Selalu minta restu orang tua untuk menghadapi Memenuhi keinginan dan hak orang lain yang masih tersisa ketika orang tua meninggal utang atau kontrak dengan orang lain yang masih hidup. Menyambung tali silahturahmi dengan kerabat dan sahabat dekat atau menghormati sahabat kedua orang tua. Melanjutkan dengan cita-cita tinggi dia berinisiatif atau menepati janji orang tuanya. Berdoalah untuk ayah dan ibumu yang telah meninggal dan mohon ampunan Allah SWT. Berbuat baik untuk mereka, seperti Qurbani, Infaq dan hadiah dan Haji dan Jumat Singkat Parenting, Mendidik Anak Agar Berbakti Kepada Orang TuaDilarang meninggalkan area belajar sebelum mendapat izin dari guru. Percaya bahwa guru itu dermawan, dia harus memperlakukan gurunya dengan penuh hormat. Dia harus duduk dengan rendah hati di depan guru, diam dan mendengarkan apa yang dijelaskan guru. Jangan pergi, duduk atau mulai berbicara sebelum meminta izin guru. Dengarkan kata-kata dan instruksinya. Katakan halo dan cium tangannya saat Anda melihatnya. Dengarkan pelajaran yang dia berikan dengan penuh hormat. Jujur dan terbuka dalam berbicara berkelahi, jangan curang, dan jangan ungkapkan rahasia guru. Siswa harus mengikuti karakteristik seorang guru yang terkenal dengan perilaku yang baik, pengetahuan dan keterampilan yang tinggi, otoritas, rasa hormat dan kasih sayang. Siswa harus menghargai guru dan percaya pada kesempurnaan pengetahuannya. Orang-orang yang berhasil menjadi ilmuwan besar tidak boleh berhenti menghormati guru. Bersabarlah dengan pelecehan atau perilaku buruk guru. Anda harus mencoba memaafkan pelecehan tersebut, dan berdoa untuk keselamatan para guru. Tunjukkan rasa terima kasih atas ajaran guru. Dengan itu dia tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tunjukkan rasa hormat ketika bekerja dengan guru, misalnya duduk dengan tawadhu, diam, tenang, duduk di depan guru sebanyak mungkin, mendengarkan kata-kata guru agar guru tidak mengulangi kata-kata itu. Adalah salah untuk memalingkan muka atau memalingkan muka tanpa kebutuhan yang jelas, apalagi saat guru sedang berbicara mengoperasikan situs web ini, kami mencatat data pengguna dan membaginya dengan pemroses. Untuk menggunakan situs web ini, Anda harus menyetujui kebijakan privasi kami, termasuk kebijakan cookie. Hadits tentang bakti anak dan makna lengkapnya, dan penjelasan tentang kewajiban menghormati orang tua dan bagaimana menjadi seorang anak kepada orang tua menurut Islam. HukumOrang tua sangat berharga dalam hidup kita, karena di dalam doa-doa mereka terdapat doa-doa yang mujarab untuk anaknya, seperti yang telah kami ulas pada artikel Doa Orang Tua untuk Di Atas Menyebutkan Tentang A. Cara Berbakti Kepada Orang Tua Tatkala Mereka Meninggal kepada orang tua disebut Biral Walidin, tindakan kita memperlakukan mereka dengan sebaik-baiknya dengan hati dan ketulusan, perilaku kita terhadap mereka harus menjadi perilaku kita dilarang keras untuk melakukan apapun yang mengecewakan orang tua kita, membuat mereka tidak menyukai kita, membuat mereka marah atau menyakiti perasaan syariat Islam yang sangat mulia, bahwa kita sebagai anak wajib menyenangkan mereka dengan berbagai cara, ya dalam batas-batas yang ditentukan syariat, yaitu bukan dalam kerangka kemaksiatan kepada Allah Ta’ Ketakwaan Kepada Orang Tua Dalam Al-Qur’an Dan Hadits Dan Bukti Berbakti Walidin Dari Al-Qur’an Berbakti Kepada Orang Tuaوَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعۡبُدُوۤا۟ إِلَّاۤ إِیَّاهُ وَبِٱلۡوَ ٰلِدَیۡنِ إِحۡسَـٰنًاۚ إِمَّا یَبۡلُغَنَّ عِندَكَ ٱلۡكِبَرَ أَحَدُهُمَاۤ أَوۡ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَاۤ أُفࣲّ وَلَا تَنۡهَرۡهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوۡلࣰا كَرِیمࣰا Artinya “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah satu atau keduanya mencapai usia di bawah pengawasan Anda, tidak ada alasan untuk mengatakan “Ah” kepada mereka berdua dan tidak memarahi mereka, dan mengucapkan kata-kata yang baik kepada mereka berdua. [QS al-Isra’ 23]وَٱعۡبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَلَا تُشۡرِكُوا۟ بِهِۦ شَیۡـࣰٔاۖ وَبِٱلۡوَ ٰلِدَیۡنِ إِحۡسَـٰنࣰا وَبِذِی ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡیَتَـٰمَىٰ وَٱلۡمَسَـٰكِینِ وَٱلۡجَارِ ذِی ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡجَارِ ٱلۡجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلۡجَنۢبِ وَٱبۡنِ ٱلسَّبِیلِ وَمَا مَلَكَتۡ أَیۡمَـٰنُكُمۡۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا یُحِبُّ مَن كَانَ مُخۡتَالࣰا فَخُورًا Artinya “Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa maksud saya Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tuamu, kerabat dekat, anak yatim, tetangga yang miskin dan jauh serta para sahabatmu dan Ibnu Sabil serta budak-budak yang kamu miliki. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong dan sombong. [QS an-Nisa’ 36].Yang artinya “Dan Kami perintahkan manusia berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya melahirkannya dalam keadaan lemah kedinginan dan menyapihnya ketika dia berumur dua tahun. hanya kepada-Ku.” Kembalilah.” [QS Luqman 14].Kali ini kami akan menuliskan dalil-dalil dari hadits tentang kewajiban berbakti kepada-Nya, disertai pengabulan doa-doa-Nya dan ketakwaan kita kepada-Nya, dua hal ini harus Durhaka Kepada Kedua Orang TuaDisini kami akan menuliskan beberapa hadits yang dipersembahkan untuk orang tua, dan kami akan memberikan subtitle yang berkaitan dengan tema hadits tersebut, kami juga akan menuliskan penjelasan tentang isi hadits Tentang Berbakti Kepada Ibu Lebih Diutamakan عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي قَالَ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أَبُوكَ Artinya Kepada Abu Hurairah Radiyallahu anhu beliau berkata; “Seorang laki-laki mendatangi Rasulullah SAW dan berkata; “Wahai Rasulullah SAW, siapakah yang paling layak disembah untukku?” Dia menjawab “Ibumu.” DiaBerbakti kepada orang tua dan guru, berbakti kepada orang tua, pidato berbakti kepada orang tua dan guru, pidato tentang berbakti kepada orang tua dan guru, hadits berbakti kepada kedua orang tua, pidato singkat tentang berbakti kepada orang tua dan guru, contoh pidato berbakti kepada orang tua dan guru singkat, hadits berbakti kepada orang tua, hadits berbakti kepada guru, pildacil berbakti kepada orang tua dan guru, hadits tentang berbakti kepada orang tua, hadits tentang berbakti kepada kedua orang tua
BUKUGURU AKHLAK X AGAMA 2013.A. Syaiful Islam. Download Download PDF. Full PDF Package Download Full PDF Package. This Paper. A short summary of this paper. 37 Full PDFs related to this paper. Download. PDF Pack. People also downloaded these PDFs. People also downloaded these free PDFs.
Kali ini akan dibahas kumpulan hadits tentang berbakti kepada orang tua Ibu dan Ayah dalam bahasa arab dan artinya. Sebagai seorang muslim, penting kiranya untuk memahami bagaimana sikap dan cara kita berinterakti dengan kedua orang tua kita. Orang tua adalah ibu dan bapak yang telah merawat dan menjaga kita dari kecil hingga dewasa. Orang tua senantiasa mencurahkan kasih sayangnya dan pengorbanan mereka tiada terkira dan bahkan tak dapat tergantikan. Ibu kitalah yang mengandung kita selama 9 bulan lamanya. Ayah kita bekerja mencai nafkah untuk kita saat masih kecil. karena itu lah sudah sepatutnya kita sebagai seorang anak untuk menyayangi dan mengasihi kedua orang tua. Islam sendiri mewajibkan kita sebagai anak untuk taat dan berbakti kepada ibu dan bapak kita. Apapun yang mereka perintahkan kepada kita selama bukan kemasiatan, maka haruslah kita taat dan patuh. Taat pada orang tua akan membawa kita ke dalam syurga. Namun sebaliknya, siapapun anak yang berani kurang ajar dan durhakan kepada kedua orang tuanya, maka ia diancam dengan neraka jahannam. Hal ini dikarenakan durhaka kepada orang tua termasuk dosa besar dan akan mendapatkan murka dari ALLAH SWT. Dalil perihal berbakti dan durhaka kepada kedua orang tua ini banyak dijelaskan dalam ayat ayat suci Al-Quran dan hadist hadits Rasulullah SAW. Banyak sekali hadits tentang orang tua dimana isinya menjelaskan bagaimana kita harus berbakti kepada orng tua dan dilarang untuk membangkang dan durhaka kepadanya. Disebutkan pula ganjaran bagi anak yang berbakti dan ancaman bagi anak yang durhaka. Berbakti dan berbuat baik kepada orang tua bisa dengan cara menyayangi mereka, menghormati, mendoakan dan berbuat baik kepadanya. Maka dari itulah, bagi yang ingin menjadi anak yang birrul walidain, yaitu anak yang berbakti pada orang tuanya, maka hendaknya melihat apa yang sudah disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW di dalam hadist hadits berbakti kepada orang tua. Dan langsung saja, untuk lebih jelasnya mengenai kewajiban berbakti kepada orang tua, simak berikut ini daftar kumpulan hadits tentang berbakti kepada orang tua lengkap dalam bahasa arab dan arti/terjemahan Indonesianya. Hadits Tentang Berbakti Kepada Kedua Orang Tua عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي قَالَ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أَبُوكَ . Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu dia berkata; “Seorang laki-laki datang kepa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sambil berkata; “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku berbakti kepadanya?” Beliau menjawab “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” Beliau menjawab “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa lagi?” Beliau menjawab “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” Beliau menjawab “Kemudian ayahmu.” HR. Bukhari dan Muslim Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu, mengatakan سَأَلْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – أَىُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ الصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا » . قَالَ ثُمَّ أَىُّ قَالَ ثُمَّ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ » .قَالَ ثُمَّ أَىّ قَالَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ » . قَالَ حَدَّثَنِى بِهِنَّ وَلَوِ اسْتَزَدْتُهُ لَزَادَنِى “Aku bertanya pada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, Amal apakah yang paling dicintai oleh Allah azza wa jalla?’ Beliau shallallahu alaihi wa sallam menjawab, Shalat pada waktunya’. Lalu aku bertanya, Kemudian apa lagi?’ Beliau shallallahu alaihi wa sallam mengatakan, Kemudian berbakti kepada kedua orang tua.’ Lalu aku mengatakan, Kemudian apa lagi?’ Lalu beliau shallallahu alaihi wa sallam mengatakan, Berjihad di jalan Allah’.” Lalu Abdullah bin Mas’ud mengatakan, “Nabi shallallahu alaihi wa sallam memberitahukan hal-hal tadi kepadaku. Seandainya aku bertanya lagi, pasti beliau akan menambahkan jawabannya.” HR. Bukhari dan Muslim قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ ؟ ثَلاَثًا، قَالُوْا بَلىَ يَا رَسُوْلَ اللهِ قَالَ الإِشْرَاكُ بِاللهِ وَعُقُوْقُ الْوَالِدَيْنِ وَجَلَسَ وَكَانَ مُتَّكِئًا أَلاَ وَقَوْلُ الزُّوْرُ مَا زَالَ يُكَرِّرُهَا حَتىَّ قُلْتُ لَيْتَهُ سَكَتَ “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Apakah kalian mau kuberitahu mengenai dosa yang paling besar?” Para sahabat menjawab, “Mau, wahai Rasulullah.” Beliau lalu bersabda, “Dosa terbesar adalah mempersekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.” Beliau mengucapkan hal itu sambil duduk bertelekan [pada tangannya]. Tiba-tiba beliau menegakkan duduknya dan berkata, “Dan juga ucapan sumpah palsu.” Beliau mengulang-ulang perkataan itu sampai saya berkata dalam hati, “Duhai, seandainya beliau diam.” HR. Bukhari dan Muslim ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لَهُنَّ لاَ شَكَّ فِيْهِنَّ دَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدَيْنِ عَلىَ وَلَدِهِمَا “Ada tiga jenis doa yang mustajab terkabul, tidak diragukan lagi, yaitu doa orang yang dizalimi, doa orang yang bepergian dan doa kejelekan kedua orang tua kepada anaknya.” HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُمَدَّ لَهُ فِي عُمْرِهِ وَأَنْ يُزَادَ لَهُ فِي رِزْقِهِ فَلْيَبَرَّ وَالِدَيْهِ وَلْيَصِلْ رَحِمَهُ “Siapa yang suka untuk dipanjangkan umur dan ditambahkan rizki, maka berbaktilah pada orang tua dan sambunglah tali silaturahmi dengan kerabat.” HR. Ahmad عَنْ عَبْدُ الله بن عَمْرٍو رضي الله عنهما قال قال رسولُ الله صلى الله عليه وسلم رِضَى اللهُ فى رِضَى الوَالِدَيْنِ و سَخَطُ الله فى سَخَطُ الوَالِدَيْنِ اخرجه الترمذي وصححه ابن حبان والحاكم "Dari Abdullah bin Amrin bin Ash ia berkata, Nabi SAW telah bersabda “ Keridhoaan Allah itu terletak pada keridhoan orang tua, dan murka Allah itu terletak pada murka orang tua”. HR. Tirmidzi حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ سُفْيَانَ وَشُعْبَةَ قَالَا حَدَّثَنَا حَبِيبٌ قَالَ ح و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنْ حَبِيبٍ عَنْ أَبِي الْعَبَّاسِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قَالَ رَجُلٌ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُجَاهِدُ قَالَ لَكَ أَبَوَانِ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَفِيهِمَا فَجَاهِدْ Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Sufyan] dan [Syu'bah] keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Habib] dia berkata. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Katsir] telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Habib] dari [Abu Al 'Abbas] dari [Abdullah bin 'Amru] dia berkata; seorang laki-laki berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; "Saya hendak ikut berjihad." Beliau lalu bersabda "Apakah kamu masih memiliki kedua orang tua?" dia menjawab; "Ya, masih." Beliau bersabda "Kepada keduanya lah kamu berjihad." إِنَّ أَبَرَّ الْبِرِّ صِلَةُ الْوَلَدِ أَهْلَ وُدِّ أَبِيهِ “Sesungguhnya kebajikan terbaik adalah perbuatan seorang yang menyambung hubungan dengan kolega ayahnya.” HR. Muslim Ada sebuah kisah, yaitu seseorang dari Bani Salamah mendatangi Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. Ia bertanya يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلْ بَقِيَ مِنْ بِرِّ أَبَوَيَّ شَيْءٌ أَبَرُّهُمَا بِهِ بَعْدَ مَوْتِهِمَا قَالَ نَعَمْ الصَّلَاةُ عَلَيْهِمَا وَالِاسْتِغْفَارُ لَهُمَا وَإِنْفَاذُ عَهْدِهِمَا مِنْ بَعْدِهِمَا وَصِلَةُ الرَّحِمِ الَّتِي لَا تُوصَلُ إِلَّا بِهِمَا وَإِكْرَامُ صَدِيقِهِمَا “Wahai Rasulullah, apakah masih ada cara berbakti kepada kedua orang tuaku setelah keduanya meninggal?” Beliau menjawab,”Ya, dengan mendoakannya, memintakan ampun untuknya, melaksanakan janjinya wasiat, menyambung silaturahmi yang tidak bisa disambung kecuali melalui jalan mereka berdua, dan memuliakan teman-temannya”. [HR Abu Dawud]. جَاءَرَجُلٌ الِرَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَأْذِنُهُ فِى وَالِدَاكَ؟ قَالَنَعَمْ،قَالَ فَفِيْهِمَافَجَاهِدْ رواه مسلم Artinya “Seseorang laki-laki datang kepada Nabi SAW minta izin hendak ikut jihad berperang. Tanya Nabi SAW kepadanya, Apakah kedua orang tuamu masih hidup? Jawab orang itu, Masih! Sabda beliau, Berbakti kepada keduanya adalah jihad.” HR. Muslim اَقْبَلَ رَجُلٌ اِلَى نَبِيِّ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ اُبَايِعُكَ عَلَى الْهِجْرَةِوَالْجِهَادِاَبْتَغِى الْاَجْرَمِنَ اللهِ قَالَ فَهَلْ مِنْ وَالِدَيْكَ اَحَدٌحَيٌّ؟ قَالَ نَعَمْ بَلْ كِلَاهُمَا،قَالَ فَتَبْتَغِى الْاَجْرَمِنَ اللهِ؟ قَالَ نَعَمْ، قَالَ فَارْجِعْ اِلَى وَالِدَيْكَ فَاَحْسِنْ صُحْبَتَهُمَا. رواه البخارى Artinya”Seorang laki-laki datang menghadap Rasulullah SAW, lalu dia berkata Aku bai’at berjanji setia dengan Anda akan ikut hijrah dan jihad, karena aku menginginkan pahala dari Allah. Tanya Nabi SAW, Apakah orang tuamu masih hidup? Jawab orang itu, Bahkan keduanya masih hidup. Yanya Nabi SAW, Apakah kamu mengharapkan pahala dari Allah? Jawabnya, Ya! Sabda Nabi SAW, Pulanglah kamu kepada kedua orang tuamu, lalu berbaktilah pada keduanya sebaik-baiknya!” HR. Bukhari عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رَغِمَ اَنْفُ ثُمَّ رَغِمَ اَنْفُ ثُمَّ رَغِمَ اَنْفُ قِيْلَ مَنْ يَارَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ مَنْ اَدْرَكَ اَبَوَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِاَحَدُهُمَااَوْكِلَيْهِمَافَلَمْ يَدْخُلِ الْجَنَّةَ رواه مسلم Artinya “Dari Nabi SAW sabdanya Dia celaka! Dia celaka! Dia celaka! Lalu beliau ditanya orang, Siapakah yang celaka, ya Rasulullah? Jawab Nabi SAW, Siapa yang mendapati kedua orang tuanya dalam usia lanjut, atau salah satu dari keduanya, tetapi dia tidak berusaha masuk surga dengan merawat orang tuanya sebaik-baiknya.” HR. Muslim عن عبد الله بن عمر ورضى الله عنهما قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ان من اكبر الكبا ئر ان يلعن الر جل والديه . قيل رسول كيف يلعن لر جل والديه ؟ قا ل يسب الرجل ابا لرجل فيسب أبا لرجل فيسب أبا ه و يسب أخر جه امام بخاري Artinya “ dari Abdullah bin amr bin al-ash ia berkata, Rasulullah Saw telah bersabda “ diantara dosa-dosa besar yaitu seseorang memaki kedua orang tuanya. “ para sahabat bertanya “ Wahai Rasulullah, apakah ada seseorang yang memaki kedua orang tuanya?” Beliau menjawab “ Ya, apabila seseorang memaki ayah orang lain, kemudian orang itu membalas memaki ayahnya kemudian ia memaki ibu orang lain, dan orang itu memaki ibunya. Bukhari مَا مِنْ ذَنْبٍ أَجْدَرُ أَنْ يُعَجِّلَ لِصَاحِبِهِ الْعُقُوْبَةَ مَعَ مَا يَدَّخِرُ لَهُ مِنَ الْبَغِى وَقَطِيْعَةِ الرَّحِمِ ”Tidak ada dosa yang lebih pantas untuk disegerakan balasannya bagi para pelakunya di dunia ini - berikut dosa yang disimpan untuknya di akhirat - daripada perbuatan melampaui batas kezhaliman dan memutus silaturahmi dengan orang tua dan kerabat.” HR. Abu Daud, Ibnu Majah dan Tirmidzi أَطِعْ أَبَاكَ مَا دَامَ حَيًّا وَلاَ تَعْصِهِ “Taatilah ayahmu selama dia hidup dan selama tidak diperintahkan untuk bermaksiat.” HR. Ahmad عن المغيرة بن شعبة قال النبي صلى الله عليه وسلم ان الله حرم عليكم عقوق الامهات ووأد البنات ومنع وهات وكره لكم قيل وقال وكثرة السؤال واضاعة المال اخرجه البخاري "Dari Al-Mughirah bin Syu’ban ia berkata, Nabi Saw telah bersabda “Sungguh Allah ta’ala mengharamkan kalian durhaka kepada ibu, menolak kewajiban, meminta yang bukan haknya dan mengubur hidup-hidup anak perempuan. Allah juga membenci orang yang banyak bicara, banyak pertanyaan dan menyia-nyiakan harta.” Demikianlah kumpulan hadits tentang berbakti kepada orang tua lengkap bahasa arab dan artinya. Semoga semua hadits tentang orang tua diatas bisa bermanfaat dan menjadikan kita sebagai anak yang selalu melaksanakan kewajiban kepada ayah dan ibu kita dengan cara taat dan berbakti kepadanya. Wallahu a'lam.
Al 'uquuq (durhaka) adalah lawan kata dari al- birr (berbuat baik). Ibnu al- Manzhur berkata: mendurhakai bapak artinya keluar dari ketaatan kepadanya, mendurhakai orang tua berarti memutuskan hubungan dengan mereka dan tidak menjalin kasih sayang kepada mereka" [Lisanul Arab10/256] Ia juga berkata: "dan di dalam hadits, Nabi Shallallahu
Kisah di kota Tarim ada seorang murid yang sangat cerdas dan pintar tapi durhaka kepada gurunya, dikisahkan dalam sebuah kisah yang penuh hikmah, belasan tahun lalu… ada seorang santri yang sedang nyantri di Rubat Tarim dan diasuh langsung oleh Habib Abdulloh Assyatiri, dia santri dikenal sangat alim, cerdas dan pintar hingga mampu menghafal Kitab Tuhfatul Muhtaj 4 jilid. Siapa yang tak kenal dia??? santri yang sangat cerdas dan pintar. Semua tau bahwa ia sangat cerdas dan pandai bahkan diprediksi oleh banyak orang sebagai calon Ulama Besar atau seorang Ilmuan Termasyhur. Nah, Suatu hari disaat Habib Abdulloh mengisi pengajian rutin santri, tiba tiba sang Habib bertanya kepada santri yang lainnya tentang kemanakah santri yang sangat terkenal pandai dan cerdas itu??? “Kemana si fulan???” Semua santri bingung dan tidak bisa menjawab pertanyaan sang guru. Ternyata santri yang dimaksud tidak ada di pondok, melainkan keluar berniat mengisi pengajian di kota Mukalla tanpa izin. Akhirnya Habib Abdulloh As Syatiri yg sangat terkenal Allamah dan Waliyulloh berkata “baiklah orangnya boleh keluar tanpa izin, tapi ilmunya tetap disini!!!”. Di kota Mukalla, santri yang sudah terkenal cerdas dan pandai tersebut sudah di nanti-nantikan para pecinta ilmu untuk mengisi pengajian di Masjid Omar Mukalla. Singkat cerita si santri ini pun maju kedepan dan mulai membuka ceramahnya dengan salam dan muqaddimah pendek. Allohu Akbar !!! Ternyata, setelah membaca amma ba’du si Santri yang cerdas dan pintar ini tak mampu berkata sama sekali, bahkan kitab paling kecil sekelas Safinah pun tak mampu ia ingat sedikitpun…. Sontak dia tertunduk dan menangis…!!! Para hadirin pun heran, “Ada apa ini???” akhirnya salah satu Ulama kota Mukalla pun menghapirinya dan bertanya; “Saudara mengapa bisa begini??? Apa yang saudara lakukan sebelumnya??? Dia menjawab “aku keluar tanpa izin Habib dari pesantren.” Dia terus menangis, dan beberapa orang menyarankan agar ia meminta maaf kepada Habib gurunya… Parahnya dia dengan sombong tidak mau meminta maaf…!!! Kesombongannya ini membuat semua orang menjauhinya, dan tidak ada satupun yang perduli padanya, bahkan hidupnya setelah itu sangat miskin dan terlunta – lunta, dia bertahan hidup dengan menjual daging ikan kering. Dan disaat ia meninggal, dia mati dalam keadaan miskin bahkan kain kafannya pun tak mampu dibeli dan akhirnya diberi oleh seseorang. PESAN Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki berkata أغضب من الطالب الذی لا یحترم أستاذه ولوکان الأستاذ صاحبه “Aku murka terhadap penuntut ilmu yang tidak menghormati ustadznya, meskipun ustadz tersebut adalah temannya sendiri”. Imam Nawawi berkata ینبغی للمتعلم ان یتواضع لمعلمه ویتأدب معه وإن کان أصغر منه سنا وأقل شھرة ونسبا وصلاحا ؛ لتواضعه یدرک العلم “Seyogyanya bagi seorang pelajar tawadlu’ rendah hati kepada gurunya dan menjaga tata krama ketika bersamanya, meskipun gurunya tersebut lebih muda, tidak begitu terkenal, nasabnya lebih rendah dan mungkin keshalehannya kalah dengan muridnya. Dengan tawadlu’ rendah hati, niscaya ilmu akan ia dapatkan”. Beliau juga berkata عقوق الوالدین تمحوه التوبة وعقوق الأستاذین لا یمحوه شیئ ألبتة “Dosa durhaka kepada kedua orang tua bisa dihapus dengan bertaubat, sedangkan dosa durhaka kepada guru sedikitpun tidak akan bisa dihapus” Al-habib Abdullah bin Alawi al-Haddad berkata وأضر شیئ علی المرید تغیر قلب الشیخ علیه، ولو اجتمع علی إصلاحه بعد ذلک مشایخ المشرق والمغرب لم یستطیعه إلا أن یرضی عنه شیخه “Yang paling berbahaya bagi seorang murid adalah berubahnya hati guru kepada muridnya dari yang semula ridlo menjadi murka. Andai saja semua guru dari timur dan barat berkumpul untuk memperbaiki keadaan si murid tersebut, maka mereka tidak akan mampu kecuali gurunya tersebut telah ridho kepadanya”. Perkataan-perkataan di atas sebagai bahan renungan bagi kita semua yang notabene masih berstatus murid. Jika kebetulan kita sebagai guru, maka jangan sekali-kali kita berharap untuk dihormati. Semoga kita semua bisa benar-benar berbakti kepada guru-guru kita dan semoga kita mendapatkan ilmu yang berkah dan bermanfaat, baik di dunia maupun di akhirat. Aamiin Yaa Rabbal Aalamiin Sumber
DariAbdullah bin Amr bin Ash, dari Rasulullah bersabda, "Dosa-dosa besar adalah berbuat syirik kepada Allah, durhaka kepada kedua orang tua, membunuh jiwa serta sumpah palsu." (HR. Bukhari).